Real Madrid Club de Fútbol
Real Madrid adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol. Didirikan pada 6 Maret 1902 dengan
nama Madrid Club de Fútbol,
tim ini menggunakan gelar Real("dari
kerajaan") setelah Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub
tersebut pada Juni 1920.
Real Madrid telah bermain di Divisi Utama Liga Spanyol (Primera
División) yang disebut sebagai La Liga sejak
awal kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub tersukses di Spanyol
berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka raih. Bersama FC Barcelona dan Athletic Bilbao, klub
ini menjadi salah satu klub yang belum pernah terdegradasi ke divisi bawah.
Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Mereka telah meraih 32 gelarLa Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super
Spanyol, 9 gelar Piala
Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan
3 Piala
Interkontinental.
Kostum tradisional Real Madrid adalah putih-putih, sehingga dijuluki Los merengues (Tim putih). Stadion kandangnya adalah Stadion Santiago Bernabéu yang berkapasitas 85.454 penonton.
Real Madrid sendiri memiliki rivalitas cukup sengit terutama dengan Barcelona
(dikenal sebagai El Clásico) dan klub
sekota Atletico Madrid (dikenal sebagai El Derbi
madrileño).
Sejak tahun 2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar membeli
pemain-pemain mahal berkelas dunia, sehingga diberikan julukan baru, yaitu Los Galácticos (tim galaksi). Klub ini juga dikenal
sebagai salah satu klub terkaya di dunia, dengan penghasilan sebesar 438,6 juta Europada tahun 2011.
Sejarah
Foto bersejarah Real
Madrid pada musim 1905—1906.
libre
de enseñanza yang
di dalamnya termasuk beberapa lulusan dariUniversitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain
sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian
terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New
Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Klub terakhir
terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.[2] Tiga tahun setelah berdirinya, pada
tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini
menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden
klubAdolfo Meléndez menandatangani
perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan
beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo
de O'Donnell pada tahun
1912. Pada tahun 1920, nama klub diubah
menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti
kerajaan—kepada klub ini.
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim
pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan
mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah
hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona. Real Madrid akhirnya berhasil
memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian
berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub
Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa
(1945—1978)
Alfredo Di Stéfano,
memimpin klub untuk memenangkan lima Piala Eropa berturut-turut (saat ini, Liga
Champions)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid
tahun 1943. Di
bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang
sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu
kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing,
salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955,
berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor
dari L'Equipe, Gabriel Hanot,Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola
percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa.
Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang
berlangsung saat ini. Di
bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan
utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid
memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di
antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada
tahun 1960. Setelah
kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli
turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala
Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan
komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol,
sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat julukan
"Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah,
yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose
untuk harian Diario Marca mengenakan
wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara
kedua Piala Champions pada
tahun 1962 dan 1964.
Pada 1970-an, Real Madrid
memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final
Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub
Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden
klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang
berlangsung di Argentina. FIFA kemudian
menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen
berlangsung. Tahun
berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada
mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan
Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan
cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk
bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru.
Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga
Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima
Burung Nazar"), yang berasal dari nama el
buitre ("burung nazar"),
julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota
lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel
Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada
1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisc Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki
kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an.
Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada
awal 1990-an, La
Quinta del Buitre resmi
berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel
meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai
pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid
berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real
Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa
berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan
skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.
Era Los Galácticos (2000—2006)
Beberapa bulan usai
meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada
Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol,Florentino Pérez. Dalam
kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas
klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat
pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari
seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona.Tahun berikutnya, klub membangun kamp
pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun
sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol
disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain
seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, danDavid Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain
yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi
oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun
diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala
Presiden baru Ramón
Calderón (2006–2009)
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan
kemudian ia mengangkat Fabio Capellosebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid
memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat
tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung
dipecat.[23] Pada
musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah
asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster.
Kedua Syarat Pérez dan era Mourinho (2009–2013)

Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai
saat ini.[25][26]Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain
bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian membeliCristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah
asuhan pelatih kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga
untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
Era Ancelotti (2013–sekarang)
Setelah mengecewakan
menelan kekalahan oleh Atletico Madrid di
Final Copa del Rey 2013,
Florentino Perez mengumumkan kepergian Mourinho di akhir musim dengan
"kesepakatan bersama". Mourinho
dianggap musim 2012-13 sebagai "yang terburuk dalam karir saya", di mana tim selesai, semifinal di Liga Champions, dan runner
up di Copa del Rey. Mourinho kembali ke Liga Inggris dengan Chelsea, sebuah tim yang membawa Mourinho berhasil dari 2004
sampai 2007
Pada 25 Juni 2013, Carlo Ancelotti menjadi manajer Real Madrid, berhasil menggantikan Mourinho,
dengan menandatangani kontrak tiga tahun. Sehari
kemudian, ia diperkenalkan pada konferensi pers pertamanya untuk Madrid di mana
ia mengumumkan bahwa Zinedine Zidane dan
Paul Clement, keduanya akan menjadi asistennya.Pada 1 September 2013, transfer
lama ditunggu-tunggu dari Gareth Bale diumumkan.
Pemain Wales itu dilaporkan baru penandatanganan rekor dunia, dengan harga
pengalihan diperkirakan sekitar €100 juta.
Serba-serbi
Lambang dan kostum

Lambang klub pertama Real
Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf
kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari
Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih.
Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka
mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam
lingkaran.Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi
sampai Pedro Parages menjadi
presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real"
yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian
membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai
perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas
logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring
pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di
bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan
oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada
tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnyaPerang Saudara Spanyol—simbol
dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat
dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain
itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling
signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi
terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih
menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan
menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah
mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
Warna tradisional kostum
Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya
mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub),
tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang
dipakai berwarna biru gelap. Kaus
bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang
mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada
tahun 1902. Pada
tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model
kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo
klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947,
dalam pertandingan melawan Atletico Madrid diStadion Metropolitan,
Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor. Sementara,
warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam
atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat
ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998.[39][40] Kaus
pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan
1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan
Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada
tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu
musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub.
Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani
dengan Siemens Mobile dan
pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul
di kaus klub. Sponsor
di kaus klub Real Madrid saat ini adalahbwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.
Periode
|
Pemasok
kostum
|
Sponsor
di kaus
|
1980–1982
|
Tidak
ada
|
|
1982–1985
|
||
1985–1989
|
||
1989–1991
|
Reny
Picot
|
|
1991–1992
|
Otaysa
|
|
1992–1994
|
Teka
|
|
1994–1998
|
||
1998–2001
|
||
2001–2002
|
Realmadrid.com*
|
|
2002–2005
|
||
2005–2006
|
||
2006–2007
|
||
2007–2011
|
||
2011–2013
|
||
2013–2018
|
* Realmadrid.com diluncurkan sebagai
sponsor kaus untuk mempromosikan website baru klub.
El Clásico

Dalam sebuah liga
nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim
terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico).
Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai
pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan
berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan
Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975),
semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah
Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[59][60] Simbolisasi
keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi
"lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk
masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán,
cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah
dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada
bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk
mengekspresikan ketidakpuasan mereka.
Di sisi lain, Real Madrid
secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim
fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi
presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los
nacionales. Namun,
selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950,
persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang
akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka
berikutnya. Pada
era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua
kali[65] dan
pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai
"Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih
dari 500 juta orang di seluruh dunia.
El
Derbi madrileño
Klub tetangga terdekat
dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga membuat persaingan ketat antara penggemar kedua
tim sepak bola dari ibu kota Madrid tersebut. Meskipun Atlético awalnya
didirikan oleh tiga mahasiswa Basque pada tahun 1903, mereka kemudian berhasil mendapatkan
kekuatan baru pada 1904, seiring bergabungnya para mantan pemain Real Madrid.
Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung Real Madrid lebih banyak dari
kelas menengah, sementara pendukung Atletico lebih banyak dari kelas buruh dan
pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu untuk pertama kalinya pada 21 Februari
1929 dalam pertandingan ketiga La Liga dalam musim tersebut. Pertandingan ini
sekaligus juga menandai pertandingan derbi pertama antara dua tim ini. Pada
pertandingan tersebut Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1. Dalam
beberapa kesempatan selanjutnya, mereka kembali bertemu dalam ajang lain, salah
satunya dalam semifinal Piala Champions tahun 1959, di mana Real yang memenangkan pertandingan
pertama dengan skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan dibalas kemenangan 1–0
Atletico di Metropolitano yang membuat pertandingan harus diulang. Dalam pertandingan
ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1. Atletico kemudian
berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali mengalahkan Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun
1960 dan 1961 saat dilatih oleh mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga Llorente.
Real Madrid telah memenangkan El Derbi madrileñosebanyak
75 kali.
Antara 1961 dan 1989,
ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya Atletico yang mampu mencuri kesempatan juara
pada saat Real lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La Liga pada tahun
1966, 1970, 1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi tim pertama yang
mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun. Catatan Real
Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan bagi kubu Real
Madrid.Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada
musim 2002—03, ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan
skor 0–4 atas Atletico di Stadion Vicente Calderón.
Pemain
Tim-tim Spanyol dibatasi untuk memiliki
tiga pemain tanpa kewarganegaraan Uni Eropa. Skuat berikut hanya memasukkan kewarganegaraan utama
dari setiap pemain; beberapa pemain non-Eropa dalam skuat memiliki
kewarganegaraan ganda dengan sebuah negara anggota Uni Eropa. Juga, para pemain
dari negara-negara anggota ACP—negara-negara
di Afrika, Karibia, dan Pasifik yang
menandatangani Persetujuan Cotonou—tidak
dihitung untuk kuota non-Uni Eropa berdasarkan Hukum Kolplak.
Prestasi
Real Madrid merupakan
klub tersukses dalam sejarah sepak bola Spanyol menurut jumlah gelar juara yang
telah mereka dapatkan,[3] dengan
memenangi 31 kali gelar juara La Liga dan 9
kali juara Piala Champions/Liga Champions UEFA.
Klub ini juga menerima penghargaan Klub Terbaik Abad
ke-20 menurut FIFApada 23 Desember 2000.[71] Selain
itu, Madrid juga berhasil menerima FIFA Order of Merit pada tahun 2004.[72] Sebagai
juara 9 kali Liga Champions, Real Madrid diperkenankan untuk mengenakan lencana
kehormatan (badge of honours) pada kaus mereka ketika mereka bertanding
pada pertandingan Liga Champions.
Gelar domestik
Juara
(32): 1931–32, 1932–33, 1953–54,
1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65,
1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–76, 1977–78, 1978–79,
1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 1994–95, 1996–97,
2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08, 2011–12
Peringkat
kedua (20): 1929,
1933–34, 1934–35, 1935–36, 1941–42, 1944–45, 1958–59, 1959–60, 1965–66,
1980–81, 1982–83, 1983–84, 1991–92, 1992–93, 1998–99, 2004–05, 2005–06,
2008–09, 2009–10, 2010–11
Juara
(18): 1905,
1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75,
1980, 1981–82, 1988–89, 1992–93, 2010–11
Juara
kedua (19): 1903,
1916, 1918, 1924, 1929, 1930, 1933, 1940, 1943, 1958, 1960, 1961, 1968,
1978–79, 1982–83, 1989–90, 1991–92, 2001–02, 2003–04
Juara
(9): 1988,
1989*, 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008, 2012
Juara
kedua (4): 1982,
1995, 2007, 2011
(* Memenangi Copa del Rey dan La Liga)
Juara (1): 1947
Juara (1): 1985
Juara kedua (1): 1983
Gelar Eropa
Juara (9): 1955–56*, 1956–57, 1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66,
1997–98, 1999–2000, 2001–02
Juara kedua (3): 1961–62, 1963–64, 1980–81
(* Juara
untuk kali pertama dalam sejarah)
Juara (2): 1984–85, 1985–86
Juara kedua (2): 1970–71, 1982–83
Juara (1): 2002
Juara kedua (2): 1998, 2000
Gelar dunia
Juara kedua (2): 1966, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar