Aksi buruh yang tidak tepat dan disaat yang tidak tepat
Lihat petani, nelayan or tukang sapu jalanan. Life is hard enough for them, BBM naik, subsidi berkurang, harga naik dan anak banyak. Tapi mereka tetap bekerja keras dan gak banyak protes untuk hidup (dan gak demo2, nutup jalan, mogok dll juga). Bagaimana dengan buruh?
1) Adanya gap yang terlalu lebar antara gaji seorang pengusaha dengan pekerja yang cenderung tidak adil. Sangat boleh adanya perbedaan gaji atau pendapatan dikarenakan perbedaan pengalaman, kontribusi dan level of challenge, tapi soal gap yang terlalu lebar tanpa memperhatikan unsur keadilan tidak dibenarkan dan tidak bisa di'pelihara' untuk masa yang akan datang karena ideologi bangsa indonesia adalah Pancasila bukan kapitalisme atau neoliberalisme
2) Unjuk rasa suatu hal yang wajar dan sah untuk dilakukan dalam upaya menyuarakan aspirasi setiap individu atau kelompok
3) konten tuntutan buruh kpada pemerintah dan pengusaha dinilai kurang begitu tepat pada waktu dan kondisi saat ini dikarenakan adanya efek domino yang lebih besar jika tuntutan tersebut terpenuhi seperti PHK massal karena beban expenses untuk gaji karyawan yang terlalu besar, pengangguran bertambah, angka kemiskinan semakin meningkat dll.
4) kenaikan upah buruh belum lama dipenuhi oleh pemerintah dan pengusaha, belum lama dari kenaikan itu, para buruh minta naik kembali > hal ini tidak dapat dibenarkan juga untuk waktu dan kondisi saat ini dimana dunia ekonomi tengah bergejolak
5) yang harusnya dilakukan oleh para buruh sebaiknya adalah bekerja lebih keras, meningkatkan kompetensi sehingga produktivitas jauh lebih baik, lebih baik dari orang India, thailand, vietnam dan China. Kalo sudah meningkat, monggo tuntut penghidupan yang lebih layak.
6) perlu ada ukuran kuantitatif dan kualitatif mengenai standar gaji / pendapatan yang adil antara pengusaha dan pekerja tentnuya sesuai dengan karakteristik perusahaan2nya.
Ini pemikiran2 yang lahir dari budaya diskusi yang konstruktif melihat fenomena aksi buruh akhir2 ini. terimakasih for your thought give me better sight for this kind of problem.
Lihat petani, nelayan or tukang sapu jalanan. Life is hard enough for them, BBM naik, subsidi berkurang, harga naik dan anak banyak. Tapi mereka tetap bekerja keras dan gak banyak protes untuk hidup (dan gak demo2, nutup jalan, mogok dll juga). Bagaimana dengan buruh?
1) Adanya gap yang terlalu lebar antara gaji seorang pengusaha dengan pekerja yang cenderung tidak adil. Sangat boleh adanya perbedaan gaji atau pendapatan dikarenakan perbedaan pengalaman, kontribusi dan level of challenge, tapi soal gap yang terlalu lebar tanpa memperhatikan unsur keadilan tidak dibenarkan dan tidak bisa di'pelihara' untuk masa yang akan datang karena ideologi bangsa indonesia adalah Pancasila bukan kapitalisme atau neoliberalisme
2) Unjuk rasa suatu hal yang wajar dan sah untuk dilakukan dalam upaya menyuarakan aspirasi setiap individu atau kelompok
3) konten tuntutan buruh kpada pemerintah dan pengusaha dinilai kurang begitu tepat pada waktu dan kondisi saat ini dikarenakan adanya efek domino yang lebih besar jika tuntutan tersebut terpenuhi seperti PHK massal karena beban expenses untuk gaji karyawan yang terlalu besar, pengangguran bertambah, angka kemiskinan semakin meningkat dll.
4) kenaikan upah buruh belum lama dipenuhi oleh pemerintah dan pengusaha, belum lama dari kenaikan itu, para buruh minta naik kembali > hal ini tidak dapat dibenarkan juga untuk waktu dan kondisi saat ini dimana dunia ekonomi tengah bergejolak
5) yang harusnya dilakukan oleh para buruh sebaiknya adalah bekerja lebih keras, meningkatkan kompetensi sehingga produktivitas jauh lebih baik, lebih baik dari orang India, thailand, vietnam dan China. Kalo sudah meningkat, monggo tuntut penghidupan yang lebih layak.
6) perlu ada ukuran kuantitatif dan kualitatif mengenai standar gaji / pendapatan yang adil antara pengusaha dan pekerja tentnuya sesuai dengan karakteristik perusahaan2nya.
Ini pemikiran2 yang lahir dari budaya diskusi yang konstruktif melihat fenomena aksi buruh akhir2 ini. terimakasih for your thought give me better sight for this kind of problem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar