Peluang Indonesia di Tengah Krisis Global
Melihat Masalah Indonesia Sebagai Peluang untuk Menjadi
Pemenang di Tengah Krisis Global
Keadaan dunia
yang semakain sulit ini pemerintah dituntut mempertahankan ketahanan
nasional, ketahan nasional merupakan
suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan
dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Di jaman Era Globalisasi ini, segala sesuatu aspek
kehidupan yang ada bersaing begitu ketatnya. Dari mulai aspek ekonomi, politik,
sosial budaya, pendidikan dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui era
globalisasi itu ditandai dengan adanya perdagangan bebas dimana produk dari
suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjual-belikan di negara lain.
Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu
bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga
tidak terlepas dari tantangan itu. Untuk mampu bersaing dengan negara lain.
Tapi sayang sekali hal ini tidak didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia,
karena pada dasarnya mereka lebih tertarik terhadap produk impor yang menurut
mereka berkualitas dan tentu saja mempunyai nilai prestise. Dari hal ini juga
bisa kita lihat betapa minimnya identitas perekonomian mengenai perdagangan.
Padahal produk buatan Indonesia pun juga bisa bersaing dengan produk luar negeri. Walaupun
terkadang sangat disayangkan sekali beberapa produk yang kita buat merupak
produk hasil contekan dengan produk luar negeri. Karena hal ini pun juga
didukung dengan keinginan masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai produk
import tersebut dengan harga yang lebih murah. Hal ini memang sangatlah
memprihatinkan dimana masyarakat masih belum mempercayai kualitas produk
Indonesia karena kurangnya pemahaman kita terhadap ketahanan nasional. Padahal
jika kita sering membeli produk impor sama saja seperti kita memberi "makan" untuk orang luar negeri.
Sedangkan negara kita saja masih banyak sekali yang harus dibantu dibandingkan
dengan mereka yang dominannya merupakan
negara maju. Jadi, mulai dari sekarang mari kita wujudkan ketahanan nasional
dari kuatnya ketahanan nasional dengan menjaga identitas sosial. Hal ini dapat
kita mulai dari hal-hal sederhana yang kita bisa lakukan sehari-hari, seperti
berbicara bahasa Indonesia yang baik dengan benar. Agar bisa menjauhkan kita
dari efek negatif era
globalisasi yang bisa menggoyahkan ketahanan
nasional.
Dalam era globalisasi ekonomi
dan ditengah situasi kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu seperti
saat ini, Indonesia memiliki kondisi Budget
Power sangat kecil untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia saat ini semakin spekulatif. Kondisi sector riil kita sangat
tertinggal, industri
kita juga menuju de-industrialisasi,
unit ekonomi kecil kita UKM juga sedang menurun, perikanan dan lain-lain juga
demikian. Perlu ada perspektif solusi atau paradigma baru bagi pembangunan
negeri ini. Indonesia juga akan mengalami second around impact ekonomi secara teknis.
Namun dibalik semua itu ada peluang bagi Indonesia yang bisa kita ambil pada
kondisi krisis
global
saat ini. Pemerintah harus punya konsep yang jelas. Hal ini harus
menjadi fokus
Pemerintah dalam menghadapi krisis
global,
Pemerintah harus mempunyai kemampuan mengambil peluang bagi bangsa ini. Untuk
itu jangan ragu-ragu untuk membangun pasar domestik, kebijakan fiskal kita juga harus
agresif. “Selain itu langkah-langkah yang diambil dalam setiap keputusan harus
mampu mentriger bagi pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Salah satu contoh
peluang lainnya adalah : saat ini adanya krisis global menyebabkan, arus investasi
banyak masuk ke Negara Asia
dan sekitarnya termasuk Indonesia harus juga bisa dijadikan peluang bagi
pembangunan ketersediaan infrastruktur dalam negeri. Tinggal masalahnya ada
pada faktor
kualitas dan integritas dalam pengambilan keputusan. Stimulus fiskal untuk
mendorong pembangunan infrastruktur, dan dana intermediasi melalui perbankan
pun harus efektif. Di sektor
moneter
diharapkan ada Kebijakan yang mantap untuk mengendalikan intermediasi
perbankan. Dan terakhir perlu pemantapan daya dukung dengan adanya
keseimbangan antara ekspansi sektor pemerintah dan ekspansi sektor swasta.
Dengan langkah-langkah yang agresif dari Pemerintah tersebut diharapkan mampu
menjadikan krisis global menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi biasanya adalah
1. Masalah kemiskinan
1. Masalah kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan
melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK
(Kredit Usaha Kecil), dan lain-lain.
2. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan
dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya
fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat
keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal,
produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini
pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper
teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan
kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya
ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia.
Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja
sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang
tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya,
pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap
Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat
pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat
pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM
atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang
Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam
menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai
penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung
sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam
pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
Sekarang tinggal bagaimana peran pemerintah
merealisasikan dan menyeimbangkan hal-hal tersebut di atas, karena merekalah pemangku kebijakan di negeri
ini. Semoga hati para pemimpin kita terketuk dengan keadaan sekarang.
MARI BANGKITLAH INDONESIA KU...JAYALAH INDONESIA KU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar